Selasa, 17 Juni 2014

Story of Dadar Jagung

Entah sejak kapan diriku lihai membuat entah lauk entah cemilan entah kudapan ,dengan tema jagung sebagai bahan utama nya . Jagung, dadar jagung,yang aku tahu saat itu hari masih pagi dibulan November 2011,pagi saat berangkat ke Malang seperti biasa senin pagi aku lebih sering dibonceng oleh orang yang saat itu benar-benar mengisi hatiku(saat  itu) seseorang yang (saat itu) benar-benar disetiap aliran darahnya mengalir doaku. Ada yang tidak biasa dipagi itu,sepagi itu ada beberapa buah dadar jagung hangat yang terselip sedikit kurang rapi di plastik dalam kresek hitam,"Aku,ambil dadar jagung-nya ibuk,pas ibuk lagi goreng."Demikian aku-nya. Dan dalam imajiku pastinya ni orang ngambil buru-buru dan memasukan beberapa buah dadar jagung yang masih hangat ,bahkan terasa masih panas mungkin baru saja diangkat dari penggorengan dan diambil oleh nya saat itu,dan segera pamit kemudian berangkat,karena diriku  sudah menunggu-nya di tepi jalan.


Diulurkannya bungkusan beberapa buah dadar jagung dalam plastik untuk ku,karna kita tidak sempat menikmatinya saat itu. Memburu waktu takut terlambat tiba di Malang."Sayang sekali ini kalo tidak segera dimakan,"dialog dalam hati. Dadar jagung memang paling sedaap kalau di santap lagi hangat-hangatnya,,ahahaa sehangat cinta Ibu pada-nya. Aku yakin dia juga ingin sekali mencicipi dadar jagung buatan Ibu-nya,berhubung kondisi harus menyetir motor yang kami kendarai, diriku yang akhirnya sesekali  memberikan suapan suapan kecil dari balik helm full face-nya. Ahhh sempet-sempet nya gitu makan sambil jalan suap-suapan pula hadewww labil amat. Sesekali mencuri-curi kesempatan untuk menyuapkan beberapa cuilan dadar jagung ke dalam suapanku sendiri,ahh benar-benar dadar jagung yang enak. Buatan tangan seorang ibu yang penuh cinta kasih.


Masih segar dalam ingatan, ketika itu hanya menghabiskan tidak lebih dari satu buah dadar jagung itupun dadar jagung dengan ukuran yang paling minimalis, yang gak ingat berapa yak :V ,niatnya disimpan dulu sementara dalam perjalanan,dan akan kami nikmati kalau sudah tiba di Malang biar enak. Akhirnya saya dan dia konsen dengan tugas masing-masing dia sebagai driver dan aku bertugas sebagai penumpang yang duduk manis dijok belakang,hak nya penumpang kan ya hehehhe 


Tepat satu jam ,dengan kecepatan standartnya si dia, kami tiba di Malang dengan selamat sentausa,dan segera ingin menikmati dadar jagung yang dibawa.Hah dengan wajah yang amat merasa bersalah aku menyadari bahwa dadar jagung yang aku pegang dari tadi jatuh,ohhnoooo .Harapan untuk menikmati dadar Jagung nikmat olahan seorang Ibu yang dikasihi-nya,raib ohh tidaaakk!!!!!!!!.Dadar jagung jatuh tanpa ku sadari,aku salah, aku khilap,tempo hari aku ingat betul ,aku memandang raut muka yang selalu teduh itu sedikit berubah rona. Benar-benar sangat merasa bersalah, segera meminta maaf,tapi aku yakin kekecewaan itu masih tampak di raut wajahnya yang teduh itu, karna aku begitu tau dia,aku kenal dia,dia tidak pernah bisa berbohong terhadapku. Aku selalu tau itu *kamu dukun ya* :(. Tak berapa lama akhirnya dia pamit dan berlalu dari hadapanku.


Keteledoranku membayang setiap saat,untuk menebus kesalahan dan rasa bersalahku,terhadap si wajah teduh,aku berjanji mulai saat itu aku akan belajar membuat dadar jagung. Rasa-nya mungkin akan berbeda,tidak mungkin aku bisa membuat yang sama, tapi setidaknya aku akan berusah menemukan racikan yang rasa yang hampir sama seperti dadar jagung buatan Ibu-nya tersayang. Aku harus bisa. Jujur,selama ini belum pernah membuat masakan yang namanya dadar jagung, tapi semenjak saat itu aku harus bisa,aku harus bisa. Aku berjanji untuk diriku sendiri aku harus mampu. Dengan niat dan tekat mencari beberapa menu,bertanya kepada teman-teman ,serta bertanya pada ayahku sendiri bagaimana cara membuat dadar jagung. Resep demi resep aku pelajari,ada yang kurang ,beberapa kali percobaan kurang sreg di hati, hingga percobaan yang kesekian aku merasa yakin dan akhirnya bisa menemukan resep dadar jagung ku sendiri,dan aku persembahahkan untuknya.


Dua hari berselang,setelah kejadian itu,aku bisa menemukan resep sederhana dadar jagung buatan ku sendiri ,aku persembahkan untuk-nya untuk dinikmati dan mengganti yang hilang dua hari lalu. Maafkan aku,hanya ini yang bisa kubuat. Mungkin tidak seenak buatan ibu,tapi yakinlah ini aku buat dengan tulus dan sungguh-sungguh, maaf kalo rasa-nya belum sempurna :). #dalemmmm.

"Ehmm,,,enak kukSmile,cuman kurang pedesss ,"tuturnya .

#duhmakjlebbbbb.
"Ahahahahah yaaah besuk-besuk lagi  kalo bikin  aku tambahin cabe yang buanyakk biar pedes :malus

ps : Ada puluhan hingga ratusan dadar jagung yang telah ku buat  dan ku abadikan :nopict hoax : foto nyusul euyy!!!

salam junapey ^.^





Tidak ada komentar: