Kamis, 21 Mei 2015

Tambora I Just Want to See the World behind my wall.

Jika kamu ingin mengetahui Indonesia yang sesungguhnya, beranjaklah kewilayah timur. 


Harus cukup puas sementara nama-nya hanya tertulis di atas kertas putih bertinta hijau tosca


Kali ini harapan yang ada di 2015 adalah bisa menilik bagian dari keindahan Indonesia Timur. Setelah beberapa waktu lalu diberi kesempatan untuk menjejak tanah Lombok dan sowan ke singgasana Dewi Anjani, kali ini harapan saya adalah meneruskan perjalanan ke pulau Sumbawa.  Bagi saya, melakukan sebuah perjalanan adalah soal berpindah. Bukan tentang berapa banyak negara atau kota yang dijelajahi. Bukan bagaimana mengambil foto sebanyak-banyaknya. Bukan juga seberapa jauh jarak yang akan ditempuh. Melainkan, bagaimana kita berpindah ke tempat yang lain dan kemudian pulang dengan membawa ribuan bahkan cerita-cerita sederhana yang membangun. Membawa ribuan pengalaman dan juga peningkatan pengetahuan.

Selasa, 12 Mei 2015

Bima Wyakta Aksasura

Beningnya malam sepi..
Menghembuskan damai dalam hati
Sinar Bintang yang Menerangi...kian menambah sukacita yang tak terperi
Tangisan Sang Bayi suci...memecah keheningan malam sunyi
Damai sejahtera di bumi..
Bagi umat yang dikenang Sang Illahi Rabbi...
"Bima Wyakta Aksasura"
Bersama puja dan puji  doa yang terpanjat dan teriring, semoga menjadi putra  yang sholeh,berbakti kepada orang tua,berguna untuk Agama,Nusa dan Bangsa.

Lingsir wengi, ing lakuning rembulan-
Ahad,14 Rajab 1436 

copas dari tulisan Ayah-nya :D

Jumat, 01 Mei 2015

Mayday [ Day To go Tiga Warna Beach }

Pantai Tiga Warna-- namanya sedikit asing bagi saya, keberadaannya yang hanya bersebelahan dengan Pantai sendang biru, tepatnya sebelah kanan Pantai Sendang Biru, bersebelahan kiri dengan pantai Gatra dan berhadapan langsung dengan Pulau Sempu. Kawasan konservasi yang memang nama-nya sedang naik daun akhir-akhir ini sudah mulai dikenal di kalangan traveller, meskipun begitu sampai saat ini pantai Sawarna (Tiga Warna) sangat alami dan benar-benar terjaga kebersihan dan keindahaannya karena merupakan kawasan konservasi yang dikelola oleh warga desa Tambak Rejo Kecamatan Sumber Manjing Wetan Kabupaten Malang.

Memanfaatkan waktu libur para buruh, saya yang notabene masih bersetatus kuli yang hanya bisa mlipir di waktu libur. Tidak sedikitpun menyia-nyiakan kesempatan emas. Undangan mlipir yang yang di keluarkan oleh seorang mbak traveller cantik-Traveller Epink, yang sudah bikin plan puluhan trip bareng tapi pada kenyataannya gatot, selalu gak pernah bisa ngetrip bareng :piss kaka. Dan pada kesempatan kali ini hitung-hitung bayar hutang ngetrip baiklah saya terima undangan-nya kaka.

Perjalanan menuju wilayah Malang selatan ini, kami tempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua, dengan pasukan yang berjumlah 15 personil wow lumayan banyak kan ya. Kali ini adalah perjuangan bagi saya, biasanya selalu duduk manis di jok belakang dan 2,5 jam kemudian tiba-tiba sudah sampai di lokasi pantai selatan dengan seseorang yang rela menjadi supir pribadih hihiiii, dan ini adalah kali pertama saya yang menjadi joki dengan membonceng paketan tante-tante beserta seorang anak yang menjelang remaja iyaa tanteh Kiki dan seorang putri yang menginjak remaja "Fazaa" yeeeach. Bisa dibayangkan betapa anu-nya saya...heuheuheuu. Keren iyaa,,capek apalagi hhhahaa #narsis..:p

I'm grateful for feet that can take long walk..and for the camera that will accompany me
Selfeet always
Tiba di kawasan pantai Clungup pukul 06.00 pagi, setelah melewati jalanan ala kota yang belum jadi alias jalan makadam yang menuju perkampungan, jangan salah ini memang rute yang harus di tempuh. Dianjurkan kendaraan untuk dititipkan  di rumah penduduk paling akhir, Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer menuju pos utama Pantai Clungup. Pantai Tiga Warna dapat dicapai setelah kita melewati Pantai Clungup dan Pantai Gatra. Jika ada yang bertanya seperti apa treknya,, hanya satu jawabannya amazing!!!. Jangan bayangkan jalanan beraspal ataupun minimal jalan batu seperti menuju pantai Goa Cina. Yang ada, adalah jalanan tanah licin yang ketika tersiram air hujan berubah menjadi tanah berlumpur. Kebetulan semalam Malang Raya hingga Malang selatan diguyur hujan semenjak sore kemarin, jadilah jalanana ini adalah lumpur jalanan lahh :D

Setelah bersusah payah menempuh trek jalanan lumpur yang sangat menghambat laju perjalanan tibalah kami di Pos utama Pantai clungup. Pos pantau pantai Clungup sendiri  terbuat dari bale-bale bambu ,sederhana namun penuh makna, seakan menonjolkan khas bangunan yang menyatu dengan alam. Salah satu yang menarik pemandangan pagi itu. Wow,!!! sekali lagi untuk beberapa tim yang sudah tiba di pos pantau namun tidak mendapat ijin memasuki kawasan. Nah kali ini saya baru faham kalau ingin  memasuki  kawasan konservasi Pantai Tiga Warna disarankan untuk booking tempat terlebih dahulu, sistem quota yang diterapkan di lokasi kawasan konservasi memang untuk membatasi jumlah pengunjung. Baiklah kurangnya informasi yang saya baca sebelum mlipir banyak memberi saya pelajaran jangan lupa memepelajari situasi -kondisi suatu lokasi tempat yang kita tuju,,ahh saya pikir ini trip ajakan mendadak dan saya melupakan untuk mempelajari segala sesuatunya #mewek.

Beberapa anggota jagawana kawasan konservasi Pantai Tiga Warna yang melayani kami, sempat terjadi adu argument dengan beberapa anggota yang bertugas, namun akhirnya kami berhasil memasuki kawasan dengan membayar kurang lebih 300k /2 grup kebetulan saat itu kami merger dengan satu rombongan pejalan yang tidak mendapat ijin dan akhirnya selesai sudah urusan simaksi.

Setelah ceklist bawaan apa saja yang kami bawa, quantity serta ragamnya termasuk bungkus makanan yang berpotensi menimbulkan sampah yang kesemuamya bertujuan untuk ketika rampung berkunjung ke Pantai Tiga Warna, petugas akan melihat daftar bawaan kami dan dilakukan ceklist kembali dengan bawaan sampah yang telah kita bawa, akhirnya kami dipersilahkan untuk tracking memasuki kawasan pantai menuju Pantai Clungup dan di lanjutkan menyusuri pantai Gatra, dan pamungkas yang di tunggu-tunggu adalah menikmati dan menyatu dengan idola baru para beachlover Pantai Tiga Warna yeeaahhh!!!!

Dari Pantai Gatra kami dijemput seorang guide warga lokal untuk menuju Pantai Tiga Warna. kami mebutuhkan waktu kurang lebih 30-40 menit melewati ladang penduduk yang banyak tumbuh pohon kelapa. Tiba di kawasan Sawarna Guide akan memberikan briefing, limit waktu serta memberikan kebebasan kepada rombongan untuk kembali beberapa jam kemudian. Di Pantai Tiga Warna aktifitas snorkeling bisa dilakukan, bagi yang tidak membawa peralatan snorkling jangan khawatir disini tersedia penyewaan alat snorkling beserta pelampung minus untuk sepatu katak nya :D. Jika dilihat Pantai Tiga Warna memang memiliki 3 warna yang menjadikan pantai ini menjadi lebih indah dan alami jauh dari sampah-sampah yang berserakan. Ketiga warna tersebut adalah biru muda kecoklatan, biru muda dan biru tua. Pesona keindahan bawah laut Pantai Tiga Warna juga tidak kalah menarik. Dari cerita teman-teman yang terjun langsung untuk  snorkeling melihat terumbu karang yang lumayan indah beserta keanekaragamannya,,walaupun tidak sebagus dan seindah di Karimunjawa, sayang sekali untuk urusan selam-menyelam itu adalah pekerjaan yang tidak begitu saya minati alias malas untuk menceburkan diri #kebiasaan takut air :mad. Saya lebih memilih untuk  menjajal merayap bagian sisi kiri pantai yang terdapat batu tebing. Ini merupakan spot favorit untuk berfoto-mengambil foto dan mengintip Pantai Sendang Biru yang tersohor itu. Untuk mengambil gambar  tetap berhati-hati dan waspada yaa!!, bagi yang bernyali  meloncat dari tebing dan terjun kepantai pun menjadi aktifitas yang menarik,selamat mencoba !!!

Penampakan jalan berlumpur
Ceria



Penampakan kk Ephink

Keluarga Cemara :D

Heii,,,ada pak loreng-loreng di perahu

Fazza-nyaa

Hmmmm.....Duyung kepala (E)Pink

Maksi ,,,Ahh Si Ucup mikut-mikut

Junapey ohh

Pos Utama Pantai Clungup

Pos Utama Pantai Clungup
Full team

"Selamat Menikmati Pantai Tiga Warna,sampah nya jangan lupa di bawa Pulang Sayang !!!"