Here we go..! Minggu,25 May 2014 – Dini hari pukul 02.00 WITA,saya terbangun karena terganggu keributan dari kang Dion yang kehilangan headlampnya. Suhu udara kota lombok dini hari tidak berhasil menyeyakan istirahat malam saya,gerah??,iya!!,Lombok wilayah dataran rendah yang dikeliling pantai-pantai nan indahnya. Bergegas saya bangun dan malam itu juga segera menenggelamkan diri dikamar mandi berharap mendapat kesegaran dengan guyuran air di cuaca dini hari. Beruntung,guyuran air sedikit berhasil menghalau kegalauan karna gerah berkepanjangan. Berdasarkan planing dan kesepakatan bersama semalam,pagi-pagi sekali kami akan dijemput mobil carteran yang akan mengantarkan kami menuju Sembalun. Namun, tanpa disangka perjanjian semalam seperti angin lalu ,mobil yang sedianya menjemput kami pukul 04.00 Dini hari ,tak kunjung datang. Sudah bisa dipastikan rencana perjalanan kami ini bakal molor dari jadwal yang di rencanakan.
|
Lost in savana sembalun pos 2 doc:Juni |
Kesabaran terus teruji hingga pukul 06.00 WITA mobil yang dijanjikan belum kunjung datang,sesekali confirmasi kepada mas Deny. Hingga akhirnya tepat pukul 07.30 WITA,mobil ber plat nomer B 4198 VVF,dengan seorang pengemudi berwajah sangat dan super ramah,menghampiri kami. Iya beliau adalah om Alan seorang crew Trans TV rekan mas Deny,beliau ini yang nanti nya mengantarkan kami ke Sembalun,menjemput di Senaru ,sekaligus mengantarkan kami berbelanja oleh-oleh dan akhirnya mengantrakan kami ke Praya Lombok international Airport,terimakasih om Allan yang bersedia kami repotkan.
Tak menunggu waktu lama,setelah saling bersalaman om Allan segera menginstruksikan kami untuk menaikan keril-keril kami,ke dalam mobil Kijang hitam-nya. Tak berapa lama kami pun siap ,dan
perjalananpun berlanjut menuju Sembalun. Perjalanan memakan waktu kurang lebih hampir 3 jam perjalanan. Sepanjang jalan kami disambut gugus awan,cerahnya langit lombok. Tampak dikejauhan Gunung Rinjani berdiri dengan kokohnya. Menjulang sepanjang setengah dari utara lombok, Gunung Rinjani (3726m), adalah gunung berapi tertinggi kedua Indonesia dan kali ini langkah ini siap untuk menapaki mu Anjani,seperti tulisan saya sebelum nya,
Anjani Memanggil dan kali ini saya benar-benar berada di pulau Lombok,sekali lagi langkah ini bersiap untuk menujumu,sebuah mimpi yang akan mewujud manjadi nyata,menyaksikan dan menikmati langsung keindahan yang selama ini begitu lekat di angan.
|
Beli cilok di hutan pusuk |
Memasuki hutan pusuk,mobil om Allan membutuhkan istirahat setelah dihajar tanjakan yang aduhay. Sembari mendinginkan mesin mobil, mbak Anik membeli cilok/somay khas lombok,yang segede gede gaban ,mayan untuk mengisi perut yang belum sarapan sedari pagi.
"Beruntung semalem sudah makan banyak," celetuk mas Badar dan Juni bersamaan. Kemudian mobil kembali dipacu.Setibanya kami di bukit Tiga Dara kembali berhenti untuk sekedar berfoto,menikmati keindahannya dan membeli strobery serta melon cina eh melon cina apa melon jepang yak :D. Perjalanan pun berlanjut, sepanjang perjalanan disuguhkan kesegaran serta keindahan alam pegunungan kaki Rinjani,tak sedikitpun mata bisa terpejam,sayang untuk melewatkan semua keindahan ini.
Pukul 11.00 waktu Indonesia bagian Sembalun,kami segera mengurus simaksi dengan antrian yang sudah lumayan berkurang,sempat mendapat info dari petugas kalo semua porter,serta boarding tiket Rinjani habis,untuk porter mungkin kami tidak memerlukan nya ,yang penting entri nya tiket itu loh,,hikzz terpaksa kami tidak mendapatkan nya ,hanya diberikan kwitansi,sebagai bukti pembayaran .
|
Ini loh buktinya ,kita sebagai pendaki legal :D |
|
Menurut ,beberapa saran dan catatan dari kawan-kawan,sebaiknya kami memilih jalur Bawanahu dari pos perijinan mengambil arah kiri memasuki batas hutan,bisa dengan menyewa pick up atau ojek,lumayan bisa menghemat 2 jam perjalanan. Berhubung, sang leader kita mas Deny,tidak berkenan maka kita ngikut saja lah..heheheh. Akhirnya kami melewati jalur resmi dan di antar om Allan sampai batas hutan. Lumayan menghemat waktu 1 jam hehehe. Sempat merasa tidak enak dengan kebaikan om Allan,beliau rela mobil kijang hitamnya sedikit mengalami kerusakan,dipaksa melewati jalur tanjakan dan jalan yang tidak semestinya. Akhirnya sampai juga kami dibatas hutan,setelah menurunkan keril-keril kami. Kami berpamitan kepada om Allan ,dan saat ini perjalan dengan dengkul benar-benar dimulai. Tengah hari cuaca terik menemani parjalanan panjang kami,beberapa kali meneguk air dari botol minum yang saya bawa,dan baru kali ini saya berdaypack ria,tanpa menggendong keril,nikmat mana lagi yang saya dustakan. Trimaksih mas Deny yang sudah bersusah payah menggendong keril saya.
|
Pintu masuk jalur resmi Sembalun/batas hutan |
|
Sepertinya mereka lelah doc:juni |
|
Mobil om Allan |
|
jalur menuju pos 1 doc: juni |
|
masih di puncak tiga dara doc :jun |
|
savana &pos 2 sore itu doc :juni |
|
Berpose di Puncak tiga Dara
|
|
|
|
|
Jembatan Pos 2 Sembalun:doc juni |
Awal kami disuguhkan dengan Jalur yang didominasi padang
rumput berbukit, padang gembala sapi/kerbau. Jarang sekali ditemui pohon endemik gunung.Meskipun jalur mendaki namun tetap landai mayanlah untuk pemanasan.Dibelakang kami terbentang view desa Sembalun yang subur dilindungi tebing-tebing kokohnya. Melewati
sungai-sungai kering dan mati serta melintasi bukit -bukit padang rumput serta kembali berujung pada bukit padang rumput kembali. Cuaca cukup panas di musim may kali ini,jilbab,buff,slayer,topi yang dikenakan sebagian dari kami sedikit membantu mengurangi serangan sinar matahari,
suncream & penutup kepala sangat disarankan untuk dikenakan.Estimasi waktu pos sembalun – pos 1 standart bisa ditempuh 2 jam perjalanan, kami membutuhkan tambahan satu jam lagi untuk tiba di pos 1.Beristirahat sejenak sembari menunggu para pendaki lain yang ingin mendahului. Melanjutkan perjalanan ,trek masih sama jalur di dominasi padang savana serta terik sengatan matahari yang cukup untuk menghitamkan kulit saya untuk sesaat ahaha udah item kena panas pulak ckckck. Kami melanjutkan perjalanan ini menuju pos Tengengan. Waktu yang di tempuh 2 jam perjalanan. Kami tiba di pos Tengengan hari sudah beranjak sore pukul 16.00 WITA .Cuaca serta kondisi hati dan dengkul sudah ingin beristirahat,kami memutuskan untuk membuka lapak di pos 2,niatnya ingin melanjutkan perjalanan ke pos 3,namun apalah daya musim pendakian longwiken ini,sudah bisa dipastikan tak ada lapak tersisa di pos 3,(info dari para pendaki sera porter yang turun dari puncak).Akhir nya sah mebuka lapak di pos 2.
|
Pos Tengengan kabut turun doc:juni |
|
|
|
|
View sore itu di pos 2 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar