Selasa, 10 Juni 2014

Rinjani [Menikmati Sembilan Bukit Penyiksaan] Day#3

Pagi -Pos 2 Sembalun  pagi ini Senin,26 May 2014 riuh ,ramai dengan suara pendaki yang terkesima dengan keindahan hamparan savana serta sunrise yang menakjubkan dari pos 2. Mbak Anik menunaikan solat subuh disisi saya,sementara saya masih menikmati kehangatan dalam balutan SB yang sedikit merasa kurang nyaman.Semakin dirasakan semakin kurang nyaman ahhhhhgggg sendi kembali susah untuk digerakan,dalam hati sempat merasa khawatir kejadian beberapa hari terakhir kambuh.Rasa hampir lumpuh tak berdaya karena serangan virus.Saya mencoba menggerakan tangan alhamdulilah tidak terasa sakit,mencoba menggerakan kaki alhamdulilah hanya rasa pegal akibat berjalan. Namun ketika saya mencoba untuk bangun dari tidur tubuh terasa mati gaya,tidak mau di gerakan ohhh noooo,,saya lumpuh hahh,,itu terlalu naif untuk menjudge lumpuh.Kembali saya mengingat obat yang harus saya minum absen tidak terminum seharian kemarin,wajar saja rasa ini kembali meyerbu.Dari luar tenda, Juni membangunkan ,silih berganti dengan Om Dion,dan kang Badar silih berganti pula  menawarkan kami minuman hangat. Namun kali ini saya tidak tertarik,saya lebih memilih tidur,lebih memilih tidak menikmati moment sunrise.Sayang juga sebenernya,melewatkan moment-moment indah di tempat impian,tapi ada daya mood saia turun hingga batas limit :(.



Aktivitas lalu-lalang pendaki di bukit penyiksaan

Setelah dipaksa Mbak anik
,untuk makan serta minum obat ,kemudian diberi sedikit pijatan yang nyatanya ampuh untuk melancarkan peredaran darah dan otot yang teggang semangat baru pun tumbuh.Siap packing,siap beraksi dan siap melanjutkan perjalan kembali."Makane maem o kamu,lek gak maem lemes ," begitu ucapnya setiap kali melihat saya lemas."mungkin dia leleh,"imbuh-nya :D.

Bangun dari tidur,keluar dari peraduan tenda dan para tetangga tenda yang lain sudah bersiap bongkar lapak.Packing rampung kami bersiap melanjutkan perjalanan menuju pos 3.Seperti biasa sebelum mengawali perjalanan kami berdoa dengan dipimpin oleh kang BadarSemoga senantiasa keselamatan,kesehatan dan perlindungan diberikan untuk kami dalam perjalanan ini.Bismilah nanjak....yeyeyyy!!!!

Dari pos 2,trek menuju pos 3 diawali dengan suguhan tanjakan cukup terjal berbukit dengan padang savana.Belum apa-apa udah nanjak aja ini :mewek. Lumayan terhibur dengan suguhan variasi flora,padang rumput,savana luas memebentang serta cemara gunung.Naik-naik kepuncak gunung tinggi-tinggi sekali alunan lagu itu menggambarkan suasana mendaki di pagi hari ini .Tiba di pos 3,kami beristirahat cukup lama sekira 60 menit sambil menunggu antrian para pendaki,semakin lama di tunggu bukan semakin berkurang justru datang silih berganti rombongan demi rombongan,hingga akhirnya rombongan kami tertingal jauh dari yang lain.Diantara para pendaki yang lewat bertemu dengan mbah keraton ahahahaaa,akhir nya ketemi si mbah keraton juga disini setelah penantian 5 hari hahaha.Seperti biasa si mbah dengan gaya mendaki santainya,berjalan 10 menit istirahat 20 menit itulah si mbah.Sayang sekali gak sempat ambil  gambar bersama beliau.

Mengumpulkan tenaga,menyiapkan mental,serta merefres niat sebelum meninggalkan pos3. Karena dihadapan kami tersaji 9 bukit menanjak atau biasa di sebut dengan bukit penyesalan/penyiksaan. Time is out,waktunya menyantap dan menikmati  9 bukit penyiksaan dimulai.Dimulai dengan trek  menanjak berupa  tanah dan berbatu terjal nonstop, namun  cukup aman untuk di pijak dan didaki. Trek  juga terlihat cukup jelas.Lewat tengah hari menjelang sore biasanya di ketinggian ini sering turun kabut pekat  dan hujan .Waktu yang di butuhkan  dari pos 3  ke Plawangan sembalun sekitar 3,5 hingga 4 jam perjalanan, di batas akhir bukit view 3 gili nampak jelas dari sini,puncak 3 dara ,dan keindahan nya sangat sayang untuk dilewatkan.Sambil menunggu mbak anik solat ashar saya menyempatkan untuk mengambil beberapa view.Plawangan sembalun sudah semakin dekat namun masih lama juga kami bisa manjangkau nya,berharap segera tiba di plawangan dan menikmati sunset plawangan yang tersohor keindahannya itu.  

Ya'eeee,,plawangan sembalun,sore itu sudah banyak para pendaki yang mendirikan tenda,tidak hanya puluhan bahkan ratusan tenda sudah berdiri dengan apik,dan mencipta satu view kampung pendaki yang sudah lama tidak saya lihat.Tidak hanya di igir-igir plawangan ,namun juga di lereng-lereng plawangan .Penuh sesak.Sambil menunggu kedatangan,teman-teman yang lain,kang Badar, Juni, Dion, mas Deny dan juga Riyan.Beristirahat sejenak tarik nafas dalam-dalam sembari  menikmati view langsung segara anak yang tersaji dihadapan kami di bawah  sana,segara anak yang sore  itu sebagian tertutup awan.Sujud syukur,tak terhingga ,tidak percaya bahwa saat ini saya benar-benar berada disini,di tempat ini,tempat yang selama ini lekat di angan,dan harapan.  Dua puluh menit penantian saya dan mbak anik,akhirnya satu persatu tim berdatangan sambil menunggu teman-teman yang baru datang ,Juni berinisiatif menyisir tempat untuk mencari lapak yang pas untuk 2 buah tenda,saya mengikuti Juni menyisir ke arah jalur menuju puncak.
Sedikit moment senja,

Akhirnya tempat yang dicari ketemu juga. Senja sore itu kami habiskan untuk mendirikan 2 buah tenda disamping tenda-tenda para pendaki lain.Setelah rampung ,kami disibukan untuk memasak makan malam ,nasi goreng istimewa racikan teman-teman. Jujur baru kali ini,dalam ngesot saya tidak ikut andil dalam masak-memasak,jujur saja peralatan perang dam bumbu istimewa saya tertinggal dan tak terbawa,jadilah saya tidak memiliki mood untuk memasak.Selanjutnya saya,kami lebih memilih istirahat berhubung dini hari nanti kami harus summit,diantara kemacetan summiter yang lain.


Sembalun Campsite,kepadatan perkampungan pendaki senja itu

 All photos were taken by junapey(me) and friend. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you
Bersambung,,,,,,!!!

Tidak ada komentar: