Senin, 09 Desember 2013

Lembar baru di 3339 Mdpl dalam Dekapan Arjuna

It’s unforgettable moment ,

Hari Jumat pagi ini tepat tanggal 29 November 2013, itu artinya perjalanan selanjutnya saya dengan para-sahabat (saya,mbak Anik, Dee,dan ber7 kawan lain-nya ) akan menapaki, mengunjungi dan menggapai gunung Arjuna. Arjuno yang dalam tiga minggu terakhir hanya bisa menatapnya dari atas puncak Penanggungan, dan dua minggu kemudian saya hanya bisa menatapnya lagi dari puncak Panderman, dan setiap pagi saya hanya bisa menatap dari loteng kos tercinta seusai menjemur cucian . Dan pagi ini langkah itu siap untuk menapakimu Arjuna, antara percaya dan tidak, bagi saya pribadi Arjuno bukan hanya indah, tapi juga bernuansa spiritual yang kental dan menggugah adrenalin bertualang.

Pagi itu meeting point kami tentukan di TMP kota Batu, satu persatu team berdatangan, dan kali ini saya sendiri dan Molidiah cewek sejuta pesona sebagai peserta paling buntut kedatangannya. Setelah semua tim berkumpul, melengkapi perbekalan dan repacking ulang tentunya. Mobil angkutan yang kami carter sudah menanti, angkutan yang akan mengantarkan kami menuju desa terakhir dengan tarif 10K/Pax sudah siap. Satu persatu keril kami masuk ke dalam angkot, kemudian disusul dengan yang empun-nya keril masing-masing. Bertolak pukul 09.20 waktu Indonesia bagian Batu menuju desa Beji tepat-nya sebelum pintu masuk pemandian air panas Cangar di kaki Gunung Welirang. Start point pendakian dimulai dari ketinggian sekitar 1400 mdpl di desa Beji.

sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun





sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun
sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun
sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun
sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdunartinya kita siap memasuki hutan.Berhubung waktu menunjukan pukul 11.45 kami memutuskan untuk beristirahat.Pukul 12.00 perjalanan kami lanjutkan membelah hutan lali jiwo di iringi kicauan burung dan aroma hutan basah.
Memulai pendakian tepat pukul 10.00 Wib,dengan cuaca cerah sedikit berawan pertama kali memasuki gerbang pendakian sepanjang jalur bebatuan, kanan kiri jalur merupakan ladang sayur penduduk yang didominasi berbagai sayur kentang, wortel, lobak, dan bawang. Selama kurang lebih 90 menit berjalan, dijalur berbatu yang menanjak perjalanan kami sampai di batas ladang, sampai ditepian hutan Lali Jiwo sisi barat.


Memasuki hutan yang kental dengan aroma kemististisanya tidak menyurutkan langkah kami untuk terus melangkah, kicauan burung dan cerah-nya matahari yang muncul di sela pohon-pohon tinggi khas hutan tropis, menambah semangat kami. Kalo dalam dunia para pemencet rana sih kondisi cahaya seperti ini dikenal dengan RoL (Rays of Light)."keren bingit," Akhirnya kami sampai di shelter 1 sekitar pukul 12.30, entah selter 1 atau bukan, tidak ada plang yang bisa dijadikan acuan untuk mengidentifikasi tempat ini secara jelas. Saatnya makan siang, membuka bekal yang kami bawa serta tidak lupa tim pembuat kopi, narsis dengan kopi racikan-nya, solat duhurpun kami tunaikan.

Saatnya melanjutkan perjalanan, berjalan membelah hutan tropis, yang di sepanjang jalur banyak tumbuh buah rasberry, yang bisa dijadikan tambahan nutrisi bagi tubuh saia yang memang kekurangan buah heheheh. Menurut jurnal kesehatan yang pernah saya baca, buah raspberry merupakan satu dari sekian banyak makanan yang secara alami dapat meningkatkan suasana hati anda ketika sedang buruk.sama hal nya dengan bluebbery ,stroberry dan buah bery lain nya,nahh cocok fixed saia jatuh cinta dengan raspberry yang melimpah di hutan dan jalur ini.

Tiba di shelter 2 cuaca kurang bersahabat kami memutuskan membuka flysheet,sambil masak dan tak lupa ngopi lagi . Dari shelter 2 puncak welirang sudah jelas sekali terlihat.Hujan ini membawa berkah,kami bisa mengumpulkan air untuk tamhanan cadangan air dari flysheet "seep daahh ."
istirahat di SHELTER 2
DEE-KK Anik-Junapey

mereka narsis


Hujan nampaknya sudah reda,kami berkemas kembali kemudian masih dengan raincoat kami masing masing tepat pukul 16.00 kami siap menempuh perjalanan.Masih dengan view puncak welirang yang setia mengeluarkan asap belerang-dari dapur belerangny.Cuaca sore itu semakin cerah setelah hujan,mendung dan kabut mulai menyingkap,matahari sudah semakin condong ke arah barat,dan artinya kami siap menikmati senja di tengah hutan ini.

Pukul 17.00 kami tiba di persimpangan.Persimpangan jalur kearah kiri untuk menuju gunung welirang perjalanan bisa detempuh kurang lebih selama 3-4 jam(kata-nya sih menurut yang baru minggu lalu turun dari Welirang ) dan kearah kanan menuju gunung Arjuno perjalanan selama 4-5 bahkan 6 jam dengan catatan dengkul dewa .

Camp persimpangan, hari mulai senja meskipun hari masih menunjukan pukul 17.15 Wib sore di tengah hutan seperti ini ,kegelapan lebih pekat,dan berhubung saia juga baru mengalami tragedi nyungsep akhir-nya kami memutuskan untuk mendirikan nenda semalam di persimpangan ini.Melanjutkan perjalanan malam pun rasa-nya juga tidak mungkin lebih baik mendirikan tenda dan beristirahat,perjalanan dilanjutkan esok hari.Persimpangan yg lumayan cukup untuk mendirikan 3 tenda dg kap 3 person.
Korban tergelincir alias njlungup :((

Tidak banyak aktivitas di camp persimpangan ini,kondisi malam di hutan yang pekat,dan dingin nya malam di tengah hutan.Kami hanya mendirikan tenda,solat,memasak kemudian kita lebih memilih masuk ke tenda masing-masing,menyiapkan tenaga untuk perjalanan besuk menuju puncak Arjuna.Saia sendiri lebih memilih segera masuk tenda,meskipun rasa-nya sulit sekali memejamkan mata.aduh jadi keinget something ,kebanyakan baca cerita mistis Arjuno-Welirang sih ckckck,sempet mewek juga sih tapi gak ketauan sama temen setenda ,yang jelas gak ketauan sama molly dan mbak anik ,kalo sampe ketauan mereka berdua bisa dipastikan tangisan saia bakal jadi bulan-bulanan masal.

Sabtu,30 November 2013
Pagi hari di penghujung November, kicauan burung yang merdu membangunkan tidur saia yang sempat nyenyak ketika hari sudah menjelang pagi.Saia dan mb anik bangun terlebih dahulu daripada teman2 yang lain.Ritual panggilan alam, wudhu dengan air yg saia bawa,kemudian solat subuh.Disusul dengan satu persatu rekan-rekan.Usai solat segera memasak bahan-bahan makanan yang kami bawa,menu pagi ini adalah cah kangkung ,"lagi-lagi cah kangkung," Biga seketika menyeletuk.Mungkin dia terlalu sering dimasakin kangkung kali ya kalo lgi ngesot.Kenapa kangkung karna sayur yang praktis dan tahan lama ketika dibawa ke gunung,dan juga sebagai tambahan nutrisi untuk tubuh ,makanya saia gemar menyelipkan kangkung di sela-sela logistik yang saia bawa .*yang ini boleh ditiru*


Pagi itu di Camp persimpangan
Rampung makan pagi ,packing tepat pukul 10.00 Wib kami siap meninggalkan camp persimpangan,dimulai dengan jalur menanjak sekilas mirip vegetasi di Argopuro setelah pos cikasur vegetasi yang kami lalui berupa hutan heterogen dan yang lumayan lebat,kemudian berganti menjadi semak,berikutnya berubah menjadi vegetasi hutan cemara yang ditemui juga 2 Sumber uap air (fumarol),sempat merinding sih melewati jalur ini entah apa yang dirasa hehehe.
pintu masuk hutan yang eksotis

hutan yang eksotis
Satu jam kemudian,kami memasuki hutan eksotis ,pohon pohon tua dengan lumut berwarna kuning ke-emasan mirip dengan hutan lumut di gunung Buthak,seperti berada dalam film LOST in PAPUA,diselingi dengan pohon-pohon yang tertutup benalu yang konon katanya benalu-benalu ini berkhasiat untuk kesehatan.Keluar dari hutan tropis ini,kami disuguhkan awesome view lembah di antara gunung kembar 1 dan gunung kembar 2 yang berupa sabana luas membentang ,banyak batu-batuan mirip batu batuan jaman megalitkum,dan salah 1 yang menarik terdapat beberapa batu-batuan mirip batu nisan raksasa .Memanfaatkan moment di tempat seindah ini,mengambil gambar,narsis,mengambil nafas dalam-dalam dalam kebahagiaan, beruntung sekali cuaca cerah blue hour bisa saia abadikan dengan lensa standart saia.Langit biru yang kontras dengan rumput sabana dihiasi edelweis yang bertebaran tidak beraturan,dan pohon-pohon cantigi yang mungkin berusia puluhan tahun dengan daun perpaduan merah dan hijaunya yang kokoh menjulang selalu setia mendampingi edelweys.

kk anik dg situs megalitikum yang berserakan
masih di sabana 1

Sabana antara Welirang dan gunung kembar
Rasanya masih ingin berlama-lama di tempat ini,berhubung bang Eko dan Biga para pemilik dengkul dewa double gardan yang sudah jauh meninggalkan kami didepan sana,kamipun bergegas menyusul,melipir kembali lereng punggungan antara kembar 1 dan kembar 2.Vegetasi berubah menjadi pinus dengan batang pohon yang menghitam.mistis tapi indah,itulah yang saia rasakan.



lembah kidang/kijang siang itu
Berjalan 45 menit menyisir punggungan ,kami tiba di lembah kijang sudahada bang Ahmad dan Biga,yang terlelap karena kelamaan menunggu kehadiran kami berdelapan, "enak sekali mereka sudah bisa terlelap,dengan sempurna," itulah keberuntungan-nya bagi pemilik dengkul double gardan,yang lain masih dalam perjalanan mereka sudah bisa terlelap aahhh elaahh nikmat mana lagi yang kamu dustakan.Tepat pukul 13.00 Wib kami melanjutkan perjalanan kembali untuk menuju puncak.Dari Lembah Kijang menuju puncak Gunung Arjuno kondisi medan menanjak dengan melewati sabana dan hutan homogen.Menanjak-menanjak dan menanjak, itulah menu-nya sebelum puncak,terlihat tebing yang exsotis tebing curam belakangan baru saia tau nama-nya adalah watu gede,saia,molly dan mb anik nekat saja berpose disitu ngeri juga sebenernya tapi,indah siii . Rampung mengambil gambar tebing exsotis,kami melanjutkan perjalanan menuju puncak.Masih dengan sajian menanjak di antara pohon cemara yang menjulang berpadu dengan tanjakan yang semakin curam,dan bahkan seringkali kami berhenti di tengah-tengah jalur curam ini,tanjakan yang tanpa diskon ini seakan tiada habisnya.Tapi bersyukur meskipun tanjakan aduhai sekali ini ,team tidak ada yang terpisah jauh,kami selalu dekat dan intens.Dengan view dibelakang puncak gunung kembar dan gunung welirang yang gagah berdiri di belakang kami.

Watu gede /tebing yang eksotis

Woooyaaaa,,,!!!! tepat pukul 15.00 Wib kami tiba di puncak bayangan,sambil menunggu Dion,mas Deden dan mas Gun yang masih santai dibelakang.Foto narsis,nyemil,serta membahas semua banyolah-banyolan kami sejak berangkat kemarin pagi,bercanda ceria dimana-mana ,kemudian tak lupa saia dan rekan-rekan bertayamum dan megerjakan jamak takhir.Sempat terjadi kehebohan usai solat dan berdoa yang seharus-nya khusyuk dalam hening ketika di ketinggian,dihebohkan oleh doa saia sendiri,doa yang afdhol si sebener-nya tapi jelas-jelas ini terkesan sebuah lirik lagu bung Iwan Fals,pasalnya doa yang saia panjatkan adalah lirik-nya beliau "BERI HAMBA UANG"..:WKKWKW.kehebohan pun tak dapat terelakan Bang Ahmad,Biga,Yoga,Max,mba Anik,Dee sontak menertawkan saia untuk kesekian kali-nya seperti nya puas sekali mereka semua menertawakan saia : .Terang saja saia berdoa demikian,semalaman suntuk tenda sebelah kalo dihitung2 pasti lebih 30 kali mereplay lagu tersebut, aaahhhhh..sampai hapal, dalam doa pun jadi saia lantunkan aah ellaaahh.ckckckck #pipimeyah.

plang persimpangan

masih dengan view yang luar biasa

dengan beground welirang yang setia dengan asap belerangnya
menuju puncak di temani edelweis dan cantigi yg selalu setia

Pasar Dieng dan puncak Ogal-Agil terlihat semakin dekat,ternyata masih membutuhkan 30-45 menit lagi untuk menggapainya.Tepat pukul 16.00 Wib bersiap menuju puncak semakin tidak sabar puncak ogal-agil semakin mendekat yiihuuuii.

Alhamdullilah, welcome dataran Pasar Dieng,letaknya hampir sejajar dengan puncak tertinggi Arjuno dan dataran area pasar dieng ini pun cukup luas.Sore itu tidak tampak ada pendaki lain di tempat ini,menyisir sedikit kebawah dataran yang lebih luas dari tempat kami berpijak seketika pandangan kami tertuju pada beberapa in memoriam pendaki yang meninggal di ketinggian ini .Kamipun yang dipimpin oleh Biga menyempatkan diri untuk mengirim doa di in memoriam,rampung mengirim doa rasa-nya lebih tenang dan lega,kewajiban sudah terlaksana.Kemudian sambil menanti bang Ahmad yang menyisir tempat sekitar puncak untuk tempat kami mendirikan tenda,kami seperti biasa mengambil beberapa foto menjelang senja yang tertutup mendung.

Dataran seluas kurang lebih 25m persegi di atas lokasi in memoriam menjadi pilihan kami untuk mendirikan tenda,tempat yang cukup terlindung dari hempasan angin,dikarenakan terlindung oleh semak-semak rimbun yang mengitari.Tiga buah tenda sudah berdiri,setelah rampung solat magrib dikejutkan oleh suara teriakan yg super dasyat,sempat panik saia pikir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,haah ternyata golden hours setelah senja,,huwaaaaa berteriak girang,karena sempat galau,dan pasrah tidak akan mendapatkan moment senja jingga di sini,rasa haru bahagia,memenuhi jiwa,cieehh seketika specless dengan golden hour sore ini matahari memang sudah meninggalkan batas horizon,namun semburat senja perpaduan ungu,biru,jingga masih bercahaya,di batas horizon,kamipun tak menyiayiakan moment ini,kondisi minim cahaya yang hanya sesaat ini tak berhasil saia abadikan dengan sempurna karena saking girang dan singkat-nya,jadilah golden hours saia banyak yang blurr alamaak,,tidak apalah,yang terpenting sudah kami abadikan dalam ingatan kami masing-masing dengan sempurna walaupun tak sesempurna jepretan saia.

my fovorit captured(blue hour vs siloute)

Cahaya selepas senja yang singkat itu memang tak kalah indah dengan waktu senja,dan sekarang senja sudah memudar berganti dengan malam.Kami pun kembali ke tenda masing – masing api unggun sabtu malam di nyalakan,cuaca cerah bersahabat.Api menyala dan kami berkumpul kembali di depan tenda induk,makan malam,ngeteh ngopi,minum susu,minum coklat hangat bercerita bercanda bahagia sekali rasa nya,sabtu malam yang indah,satu lirik mbak Souljah yang syahdu malam ini”
move on move on move on wich your live,, berulang-ulang tereplay dari music player milik bang Ahmad,cocok banget lirik sama suasana hati

Malam mulai beranjak satu persatu mengundurkan diri menuju peraduan tenda dan sb hangat,saia pun kembali ke tenda masih tersisa molly dan bang Ahmad yang masih setia dengan beberapa lagu om iwan fals sepertinya mereka masih ingin menikmati malam diluar tenda ,saia sudah terlelap lebih dulu, dan entah kenapa malam ini di ketinggian ini rasa-nya justru lebih hangat dari pada camp dibawah kemarin,mungkin kaos kaki hangat pinjaman dari molly yang membawa keberuntungan ini,hahah makasih lo molly.Dan baru saya tau semalaman si molly tidur tanpa memakai kaos kaki pantas saja semalaman cewek sejuta pesona ini tak bisa tidur dengan tenang berbeda dengan saia dan mbak anik yang terlelap tanpa kedinginan,wkwkwk.Mungkin karena tidak tahan dengan dingin yang semakin menyusup molly kembali berulah dengan membungkus kaki dengan plastik ukuran super big saia cuek saja ,itupun tak banyak membantu menahan dingin nya,kasian juga ckckckck.


Hari ketiga: Minggu 01 DEC 2013
Pagi itu pukul 03.45 Wib terdengar lantunan surat yasin,ternyata itu adalah alarm dari henpun tenda sebelah,dan entah kenapa lagi pagi ini tanpa sedikit rasa malas menghinggapi,saia,dee,mbak anik bergegas bangun menyiapkan diri ,menambah beberapa potong jaket untuk menghangatkan tubuh kami,berkemas seadaanya dengan daypack saia,memakai headlamp,mengenakan sepatu dan keluar tenda menuju tenda sebelah yang sudah menyiapkan susu hangat dan beberapa potong biskuit untuk kami para ladies (manja dikitlah yaa kapan lagi cuba ) terimakasih mas Gun luar biasa meladeni kami ckckck jasamu akan kita kenang selalu.

Rampung mengganjal perut dengan beberapa potong biscuit,dan beberapa sruput susu hangat,tepat pukul 04.00 waktu Indonesia bagian Arjuno,kami berdelapan minus Biga + Bang Ahmad yang masih setia dengan sb mereka masing-masing,we are ready to summit,diperkirakan 15 menit perjalanan untuk tiba di puncak ogal-agil.

Huwaa awesome view,golden hour menjelang fajar itu yang menjadi sajian kami pagi itu,horizon fajar yang mulai sedikit- demi sedikit mempertegas siluet gagah nya mahameru di seberang lautan awan dihadapan kami,di sebrang lagi nampak jelas si cantik putri tidur dengan puncak Bhutak-nya yang damai dengan berselimut awan.

Tepat pukul Minggu 01 Dec 13,pukul 04.15 masih diwaktu Indonesia bagian Arjuno,kami berdelapan tiba di puncak Arjuna 3339 Mdpl.Sujud syukur,lantunan (al-araf 48) saia baca dari catatan kecil saia,yang memang sengaja saia bawa ketika ngesot ke gunung subhanallah masih diberi kesempatan berada di tempat tempat tertinggi ,bersama sahabat ,bersama kawan-kawan tercinta.




Euforia berada di tempat tertinggi,narsis,mringis,bahkan sampe nangis itulah yang kami rasakan lebay gak tuh . Sumit dengan bonus sunrise,itulah impian sebagian para ngesoter termasuk saia pribadi,pagi ini syukur kembali terucap,cuaca cerah sehat walafiat 01 Desember yang sejatinya adalah musim penghujan ,merupakah bonus sekaligus anugerah yang luar biasa.Detik-detik kemunculan sunrise,saia sudah siap dengan lensa standart butut saia,tidak ingin melewatkan sedikitpun moment indah ini,seperti moment sunset kemaren sore yang mendadak blur semua hikz yasudah lupakan ,yang lalu biarlah berlalu,satu pelajaran berharga lagi yang saia dapat,yang lalu biarlah berlalu sekarang ada sinar indah yang menyapa.Horeeeee !!!!

Satu peristiwa yang tidak akan mungkin terlupakan sampai kapan pun,setelah sunset berlalu masih kami masih dipuncak dipuncak,foto foto masih berlanjut,narsis kanan kiri,girang.Dan ketika satu tragedi cewek sejuta pesona yang bersama saia berada di atas batu tepian puncak lebih tepat nya tepian jurang yang menganga,cewek sejuta pesona molidiyah mengalami gagal bahu,,biasanya sih gagal dengkul ini gagal bahu.Cedera yang dialami nya beberapa tahun lalu kambuh ,dan tepat ketika kami berada di puncak Arjuna di tepian jurang,kondisi saat itu yang memang hanya ada saia disamping nya,,dan bang ahmad yang berada dekat dari jangkauan kami tidak mengetahui kalo ternyata si moly ini mengalami cedera.Saia dengan semampu saia mencoba untuk menolong,tapi itu tidak membuahkan hasil apa-pun nihil,,alih-alih menolongnya justru menambah sakit yang dialaminya,,semakin mengerang dan semakin sakit itu yang saia tangkap dari raut wajah dan bahasa tubuh nya yang tak berdaya itu.Sontak saia berteriak minta pertolongan dengan apa yang kami alami.Alih alih minta pertolongan untuk si moly saia sendiri tiba tiba mengalami serangan demam mendadak,panas dingin,disertai mual.belum rampung menolong si molly saia sendiri lemas,kemudian beberapa saat sudah tidak sadarkan diri.Begitu membuka mata sudah dikerumuni teman-teman yang lain.hhhahha teryata guweh pingsan,masaALLAH beruntung tidak terjadi hal-hal yang tidak di-inginkan.


 Setelah siuman dari mendadak tidur itu hehee,saia dan rekan-rekan lekas kembali ke camp,si molly dan 2 rekan lain mbak anik + dion yang menemani di putuskan tetap berada dipuncak.Kami kembali ke camp untuk segera membongkar tenda dan berkemas.Pagi itu saia berkemas 3 keril sekaligus,keril saia sendiri ,keril molly dan keril mbak anik, luar biasa hahahaha anggap aja bonus .

Rampung packing,kami tidak memasak untuk sarapan pagi seperti planing di awal.yasudahlah masih ada biscuit,roti dan beberapa buah untuk mengganjal perut kami selama dalam perjalanan turun ini.Tepat pukul 08.30 kami meninggalkan camp pasar dieng ,matahari sudah semakin terik.Dan,kondisi molly yang sudah sehat namun tetap saja dia masih belum bisa membawa beban berat akhirnya pagi itu yang berbaik hati menjadi pahlawan penggendong keril adalah bang ahmad dengan menggendong keril molly diatas kerilnya sendiri ,kemudian mas Gun dengan menggendong keril mbak anik di atas kerilnya yang sudah segede kulkas itu #hebateuy.

Jalur turun kali ini kami memilih jalur lawang,kami semua belum tahu medan seperti apa yang akan kami hadapai di jalur lawang ini,berhubung kami bersepuluh ini belum pernah ada yang melewati jalur ini.kebetulan ada rombongan dari malang yang camp di pos gombes,menjadi penunjuk jalan untuk kami hehhee makasih banyak lo mas.Tepatnya Jalur turun via lawang adalah kurang lebih 50 meter dibawah puncak Arjuna ke arah kanan melipir lereng dengan kemiringan kurang lebih sekitat 30 derajat,disini ladang cantigi yang kokoh dengan daun merah nya diselingi edelweys tumbuh lebat berpadu dengan biru nya langit yang dibentengi tebing arjuno yang kokoh Kami berjalan lebih riang pagi ini meskipun tragedi tadi pagi sempat membuat susana hati kami panik.

 Dibawah ladang cantigi Sebelum memasuki cemoro sewu terdapat persimpangan ke arah kiri merupakan jalur purwosari dan kearah kanan jalur lawang,kami mengambil arah kanan karena palning awal kita turun akan memalui jalur lawang .30 menit kemudian kami tiba di dataran cemoro sewu,mengisi perut dengan buah mangga yang masih tersisa dan beberapa keping biskuit lumayan ckckckk.
Kemudian perjalanan kami lanjutkan dengan membelah hutan lali jiwo ,di tengah kabut yang siang itu semakin pekat semakin terasa syahdu kemistisannya.

Lima belas menit membelah hutan lalijiwo. Kami,tiba di pos ngombes pos yang berada tepat di pintu masuk hutan lali jiwo sisi selatan yang di tandai dengan tiga pohon cemara yang berdiri kokoh sejajar,dataran yang cukup untuk di dirikan beberapa kapling tenda.
Cukup lama kami beristirahat di pos nggombes ini sambil menunggu rombongan dari malang yang camp disini packing,niat nya kami ingin turun bareng hehehe modus modus modus
Pos Gombes


 Setelah dirasa cukup beristirahat,dan rombongan malang pun sudah siap,kami melanjutkan perjalanan menuju Pos mahapena,dari nggombes mahapena jalur turun yang licin,serta kepekatan kabut mulai mengahambat langkah ,tidak ada yang berani tancap gas,kami semua memanfaatkan kecakaraman rem sepatu kami .Jalur yang kami lalui mirip vegetasi buthak via Wonosari jalur berupa hutan heterogen dan semak-semak.

Hari menunjukan pukul 13.30 Wib, ketika kami tiba di sabana.Pos dengan padang rumput terbuka yang di kelilingi bukit disamping kiri dan kanan kami .Disini kami kembali mengisi perut dengan kepingan biscuit,dan kurma sebagai tambahan energi.kemudian kami melanjutkan perjalan kembali menuju pos 2.Jalur setelah sabana menuju pos 2 cenderung lebih curam dan tentu nya lebih licin .Dengan mengandalkan bantuan kedua tangan yang berpegang pada ranting – ranting dan rumput sepanjang jalur untuk menghindari agar tidak terjatuh,terpeleset,terperosok heheheeh .

Woyaaaa,akhirnya kami tiba di pos 2,pos dengan bangunan semi permanen untuk pos penjagaan .Sambil menunggu teman-teman yang tersisa dibelakang ,dengan perut yang sudah mulai meraung kami mengeluarkan sisa air yang kami miliki untuk memasak mie lumayan untuk mengganjal perut yang sedari pagi hanya terisi biscuit,buah,dan kurma.Makanan pun siap disantap ,walaupun hanya mie minus telur kalo dalam kondisi begini mah lagsung lahap saja ckckck.Tidak menunggu lama mie dalam nesting sudah ludes tak bersisa.

Pukul 14.45 Wib kami siap melanjutkan perjalanan,bergegas turun sebelum hujan terlebih dahulu turun.Melalui jalur setapak,yang lebih mirrip dengan parit ,”waduuw ,mak ini sangat menghambat sekali.” Masih dengan jalur yang sama kami melewati hutan yang lumayan pekat di sore ini.Kemudian tiba di pos kalendra,pos perbatasan antara hutan dan kebun teh ,horeee,rasa lega menghiasi setidaknya kami sudah selangkah lebih dekat dengan perkebunan teh.Ternyata perjuangan kami belum berakhir jalur kebun teh yang kami kira bonus yang indah ,pada kenyataannya ini adalah awal penyiksaan bagi dengkul kami s .Perkebunan teh dengan jalur berbatu yang licin sangat dan sangat menyiksa dengkul kami yang mulai khilaf.ditambah dengan gerimis yang semakin intens menambah kepayahan kami.Sempat terlintas satu kenangan lama ce ilee,saia pernah berada di tempat ini dengan situasi dan kondisi yang 180° berbeda dengan saat ini * kalo ini curhat *. :

Membelah jalanaan kebun teh wonorejo

Tepat pukul 16.30 saia sampai di pintu masuk perkebunan teh Wonorejo disusul teman-teman yang dibelakang saia. Dan ternyata ,mbak anik yang saat itu mengalami gagal dengkul masih tertinggal dibelakang,sempat khawatir ,dengan keadaanya beruntung ada Dion yang menemani mbak anik.dan menggendong keril nya ckcckck..30 menit kemudian mbak anik dan Dion tiba dan kami pun legkap :
Dengan di bantu oleh mas mas penjaga "TAHURA SOERYO" sisi selatan tepatnya pos 2 jalur lawang yang mendampingi perjalanan turun kami..Kami dibantu untuk mendapatkan ojek untuk menuju jalan raya Lawang-malang. Dari sini kamipun berpisah dengan mbak anik yang harus pulang ke kediri melalui jalur surabaya *muter-muter* dan kami bersembilan mencarter angkot menuju terminal Arjosari.Pukul 19.00 wib kami tiba di arjosari ,dari sini lah kami berpisah saling berpamitan dengan kawan kawan yang lain ,kami kembali kerumah masing dengan membawa satu cerita indah yang pasti-nya satu ceritan tentang mebuka lembar baru di 3339 mdpl.Sampai jumpa kawan,sampa bertemu kembali di ngesot berikutnya.Terimaksih untuk keceriaan,keramahan,ketlatenan dan kebersamaan ini.

All photos were taken by junapey(me) and friend. Credit is required if you want to use those in yours. Thank you

salam :junapey ^.^


Tidak ada komentar: