Berbicara Trip ke Yogyakarta memang tak ada habisnya, dan memang paling menyenangkan dan menjadi favorit saya menggunakan jasa transportasi rangkaian gerbong
kereta api, berasa syahdu dan romantisnya #ehh. Seperti biasa dari Kota Malang sendiri yang notabene adalah kota dimana saya berdomisili hampir mencapai 8 Tahun ini,*lama juga yak* masih jombloh pulak #ehh, ada beberapa alternatif kereta yang akan mengantarkan menuju Kota Yogyakarta. Kereta yang melayani perjalan Malang-Yogyakarta selama tujuh jam perjalanan diantaranya, KA Eksekutif Gajayana( Malang-Gambir), KA Eksekutif Malabar (Malang-Bandung), dan terakhir adalah KA Eksekutif Malioboro dari Malang-Yogjakarta direct.
|
Yeyy I've got it |
Jumat malam ,13 Maret 2015, pukul 19.30 WIB, Waktu Indonesia Barat (Malang), setelah chek-in, standby dengan manis di stasiun besar Malang-Kota Baru. Otomatis saya memiliki waktu kurang lebih 30 menit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan satasiun hehehe. Tidak seperti biasanya, yang selalu tiba di stasiun last minute, sengaja datang lebih awal biar enggak ngos-ngosan, keburu-buru, keringetan dan enggak cantik lagi hhhehee dan yang terpenting enggak ketinggalan kereta seperti beberapa kali trip yang selalu dengan embel-embel ngejar kereta *capeee ciinn.
Melipir kali ini sengaja memilih gerbong kereta eksekutif Malioboro yang
akan saya tumpangi hingga tiba di kota Romantisme Jawa (Yogyakarta).
Selain karena berangkat seorang diri dari Malang, dan sekaligus
pura-pura sebagai solo traveler #lah heheheh, dan sengaja mau ngereview
juga. Beberapa kali issued tiket Malioboro express, jatuhnya hangus
tak terpake #mubadzirkan. Kereta api Malioboro Express Malam
yang menjadi pilihan, scedule keberangkatan yang perfect, malam hari usai
pulang kantor bagi pekerja kuli seperti saya. Kereta Api Malioboro
Express malam, memiliki beberapa rangkaian gerbong yang terdiri dari tiga gerbong eksekutif, tiga gerbong ekonomi AC dan 1 gerbong restorasi.
Malioboro Express Eksekutif 3 (ekse-3), setelah dipersilahkan oleh pramugari kereta, gerbong kereta yang
saya cari yakni gerbong Eks 3, lantas duduk di seat 6A (sengaja memilih dekat dengan jendela yang berada agak di tengah). Saya adalah penghuni pertama yang masuk ke gerbong lantas apa yang terjadi adalah gerbong yang masih melompong. Ini hati apa gerbong sih kosong bener **** *gagalpaham.
Gerbong yang cukup bersih, serta interior modern dengan sentuhan klasik dengan pelindung kursi Batik. Tiap seatnya menyerupai seat interior milik pesawat
(sekalipun itu pesawat kelas ekonomi, hehehe). Yang sedikit membedakan adalah pada
handrest seperti
captain
seat,
reclining direbahkan ke belakang,
legroom
ruang kaki pun cukup lapang dan lega serta dilengkapi juga
footrest tempat pijakan kaki agar lebih rileks. Disediakan pula mini pillow dengan desain warna oranye tampak sweet, dibagikan pula selimut berwarna senada dengan mini pillow. Fasilitas cukup nyaman
yang saya rasakan dari kelas eksekutif yang ditawarkan oleh layanan kereta api
nasional ini.
Kereta beranjak dengan laju dan siap menikmati tujuh jam perjalanan dalam gerbong yang dingin-dingin nyaman ini, gerbong nyaman dengan penumpang yang sangat lengang di Jumat malam itu, setelah diamati dengan seksama terhitung hanya sepuluh kepala yang menghuni kelas exsekutif 3. Niat semula memilih kelas exe diharapkan untuk bisa beristirahat dalam perjalanan. Berharap untuk bisa terpejam barang sebentar saja tak jua tercapai. Pasal nya malam itu Hot coklat yang saya order di restorasi, tiba dimeja pesanan berubah menjadi hot cofe ,,,,maaakkkk,,??? mau tidak mau terpaksa saya mencoba untuk meminumnya, untuk menghalau dingin suhu kereta yang frozen. Mau complain kepada petugas restorasi pun, rasanya tak mungkin enggak tega cinn,,:( kasian terpaksa lah malam itu dengan sukarela dan sedikit terpaksa mengkonsumsi segelas kopi, dibuang juga sayang.
|
Free service,,sweet
|
Sabtu,14 Maret tepat pukul 04.00 WIB ( DIY) Tiba di stasiun Yogjakarta Tugu, udara dingin pagi Yogyakarta menyambut, rintik gerimis, yang dengan cepat berubah hujan lebat menjadi pemandangan yang sedap-sedap dingin sepagi itu di Stasiun Tugu. Masih saya yang sendiri diantara rombongan-rombongan yang datang silih berganti, beberapa kali menjadi photograper dadakan ketika satu rombongan meminta saya dengan manis untuk mengambil moment kebersamaan mereka bersama kawan seperjalanan. Dan saya yang masih sendiri lagi, menunggu beberapa jam menanti seseorang dari arah berlawanan dengan kereta yang berbeda, ahhh kamuuh cepetan dunk.!!! ZzzzZZZZzzz. "Toleransi,dan kompensasi lah ya hihihihiii, masak nunggu dua jam aja gak mau kamu Che ?",speechless. Yang nunggu tujuh tahun aja no coment :p *maaf yakk mascami.
|
Touch down Ngayogyakarta Si Orens dan si Cemprut menemani
|
#jogjapunyacerita
*******************************************************************************************************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar