Selasa, 17 Juni 2014

Story of Dadar Jagung

Entah sejak kapan diriku lihai membuat entah lauk entah cemilan entah kudapan ,dengan tema jagung sebagai bahan utama nya . Jagung, dadar jagung,yang aku tahu saat itu hari masih pagi dibulan November 2011,pagi saat berangkat ke Malang seperti biasa senin pagi aku lebih sering dibonceng oleh orang yang saat itu benar-benar mengisi hatiku(saat  itu) seseorang yang (saat itu) benar-benar disetiap aliran darahnya mengalir doaku. Ada yang tidak biasa dipagi itu,sepagi itu ada beberapa buah dadar jagung hangat yang terselip sedikit kurang rapi di plastik dalam kresek hitam,"Aku,ambil dadar jagung-nya ibuk,pas ibuk lagi goreng."Demikian aku-nya. Dan dalam imajiku pastinya ni orang ngambil buru-buru dan memasukan beberapa buah dadar jagung yang masih hangat ,bahkan terasa masih panas mungkin baru saja diangkat dari penggorengan dan diambil oleh nya saat itu,dan segera pamit kemudian berangkat,karena diriku  sudah menunggu-nya di tepi jalan.

Senin, 16 Juni 2014

Balitar

Balitaaar,lama juga aku tidak melepas rindu di kota ini.Kemarin pagi akhirnya pulang juga ke Balitar ke rumah si mbahku tersayang.Melepas rindu yang terpendam setelah sekian minggu, kurang lebih selama dua bulan tak jua menyambangi mbah kung dan si mbah tersayang. Disibukan dengan aktivitas wara-wirinya diriku ini, sok sibuk bingit yaah kamuh Anche. Kangen ini, kangen ini sungguh terobati, meskipun hanya sebentar saja, makan masakannya si Mbahku  itu sungguh bisa mengobati luka, meskipun makan tanpa lauk beraneka, bukan juga masakan dengan sajian yang sempurna, namun itu sungguh luar biasa bagiku, masakan yang semua-nya di olah di atas bara api tungku, tungku yang sudah membara mungkin semenjak diriku belum lahir, ohh sungguh rasa-nya luar biasa eheheh gak percaya coba aja.

Dan yang selalu aku rindukan, ketika aku pulang ubi talas, atau pisang goreng salah satu dari keduanya selalu tersedia di hadapanku. Sungguh betapa sayangnya si Mbah terhadapku, tak jarang di malam -malam panjang, dikesendirian kost selalu merindukan Mbah. Buliran air mata ini seringkali mengingat mereka. Tapi kemana saja kamu Anche dua bulan kamu tidak menyambangi Bbeliau berdua...maafkan cucumu ini Mbah kung ,mbah.

Kamis, 12 Juni 2014

Sebait Catatan Nasihat

Sebait catatan nasihat  (Alm) Ustadz Rahmat Abdullah...

"Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah"

Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah SWT pada titik-titik kelemahan kita. Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat terhadap fitnah jabatan dan wanita, tidak akan pernah diuji dengan wanita atau jabatan. Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun kuat dalam urusan uang, tidak akan pernah diuji dengan masalah keuangan.

Selasa, 10 Juni 2014

Rinjani [Menikmati Sembilan Bukit Penyiksaan] Day#3

Pagi -Pos 2 Sembalun  pagi ini Senin,26 May 2014 riuh ,ramai dengan suara pendaki yang terkesima dengan keindahan hamparan savana serta sunrise yang menakjubkan dari pos 2. Mbak Anik menunaikan solat subuh disisi saya,sementara saya masih menikmati kehangatan dalam balutan SB yang sedikit merasa kurang nyaman.Semakin dirasakan semakin kurang nyaman ahhhhhgggg sendi kembali susah untuk digerakan,dalam hati sempat merasa khawatir kejadian beberapa hari terakhir kambuh.Rasa hampir lumpuh tak berdaya karena serangan virus.Saya mencoba menggerakan tangan alhamdulilah tidak terasa sakit,mencoba menggerakan kaki alhamdulilah hanya rasa pegal akibat berjalan. Namun ketika saya mencoba untuk bangun dari tidur tubuh terasa mati gaya,tidak mau di gerakan ohhh noooo,,saya lumpuh hahh,,itu terlalu naif untuk menjudge lumpuh.Kembali saya mengingat obat yang harus saya minum absen tidak terminum seharian kemarin,wajar saja rasa ini kembali meyerbu.Dari luar tenda, Juni membangunkan ,silih berganti dengan Om Dion,dan kang Badar silih berganti pula  menawarkan kami minuman hangat. Namun kali ini saya tidak tertarik,saya lebih memilih tidur,lebih memilih tidak menikmati moment sunrise.Sayang juga sebenernya,melewatkan moment-moment indah di tempat impian,tapi ada daya mood saia turun hingga batas limit :(.

Kamis, 05 Juni 2014

Rinjani [Menuju Plawangan Sembalun] #2


Here we go..! Minggu,25 May 2014 – Dini hari pukul 02.00 WITA,saya terbangun karena terganggu keributan dari kang Dion yang kehilangan headlampnya. Suhu udara kota lombok dini hari tidak berhasil menyeyakan istirahat malam saya,gerah??,iya!!,Lombok wilayah dataran rendah yang dikeliling pantai-pantai nan indahnya. Bergegas saya bangun dan malam itu juga segera menenggelamkan diri dikamar mandi berharap mendapat kesegaran dengan guyuran air di cuaca dini hari. Beruntung,guyuran air sedikit berhasil menghalau kegalauan karna gerah berkepanjangan. Berdasarkan planing dan kesepakatan bersama semalam,pagi-pagi sekali kami akan dijemput mobil carteran yang akan mengantarkan kami menuju Sembalun. Namun, tanpa disangka perjanjian semalam seperti angin lalu ,mobil yang sedianya menjemput kami pukul 04.00 Dini hari ,tak kunjung datang. Sudah bisa dipastikan rencana perjalanan kami ini bakal molor dari jadwal yang di rencanakan.

Lost in savana sembalun pos 2 doc:Juni

Rabu, 04 Juni 2014

Rinjani [Menuju SinggasanaMu Dewi Anjani] #1

Alhamdulillah syukur tak terhingga,di beri kesempatan untuk mengunjungi mu.Ungkapan rasa syukur yang sedalam-dala nya diberi kesempatan untuk menikmati keindahan salah satu tempat, tempat tertinggi-Nya.
"Rinjani" cita-cita 3 tahun terakhir akhirnya terwujud.Di akhir bulan may ini,kurang lebih 7 hari saya meninggalkan rutinitas,pekerjaan,teman-teman kost,sahabat-sahabat yang belum bisa berangkat bersama (mbak wulan,dee,) dan langkah ini memulai perjalanan panjangnya.