Rabu, 07 Januari 2015

Kampung Coklat,Kampung-nya Pecinta Coklat

Blitar, 01  Jan 2015
Blitar-Yihaaa,,,,Sebelumnya saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2015,,,treteettteeeett,,,, Setelah sekian bulan gak ada aktifitas nyampah di blog huhuhuuu, dua bulan terlewat tanpa nulis, nulis sih cuman masih di draft ajah tanpa sekalipun terpublis :mewek lagi-lagi latihan nulis nya harus terhenti. Bagaimana mau jadi penulis cuba :D. Oke baiklah enggak perlu panjang kali lebar juga kali curhat-nya cukup di tulis di diary saja lah,,(mbah  Mubbe mode-on). 
Begaye duyuu yak mbak TS nyah :D

Tahun baru 2015, 01 Januari 2015-Alhamdulilah masih diberi kesempatan untuk membuka lembar baru di tahun 2015. Setelah 2 tahun berturut-turut melewatkan moment libur tahun baru di kota Malang saja, bukan karna hiruk pikuk kemeriahan malam tahun baru Malang atau apa-pun hanya saja alasan yang mendasari adalah tidur nyaman di kost  hahahahaaa*ketawaa lebay. Sengaja libur tahun baru kali ini pulang ke Blitar bukan mau merayakan atau apa juga sih, terlebih keinginan khusus. Sengaja bermalam di rumah mbah di Blitar itupun nglipuzzzzzzz sampai pagi heuheeuheuu, dan pada akhirnya sama sekali tak mendengar keriuhan yang nama-nya tahun baru. Alhamdullilah tidur nyenyak saya euy.

Loket khusus ..entah apa maksud nya
Oke, tho the point. Berhubung enggak ada acara apa-pun,dan sejenis ngluyur apa-pun ke gunung atau sekedar #mainsebentar :D dan kebetulan my lovely sistah juga lagi enggak ada acara, mumpung ada kesempatan kami berdua sama-sama enggak ada acara. Entah bahasa hati atau telepati ahh bagaimana sih menyebut-nya, kami berdua sama -sama ingin mengunjungi  "Kampung Coklat", nahhh pilihan yang tepat ,gayung-pun bersambut. Fix acara hari ini adalah kuliner dan mengunjungi kampung coklat.

Gerai yang disediakan,,,tapi gak gratis :p

Nah kan padet banget kan udah kaya pasar malem
Dengan mengendarai si putih si gesit irit yang berbadan bohay kaya yang empunya hahaha,tentu saja yang bohay si Wiga bukan saya. Akhirnya saya dan my lovely sistah Wiga, langsung cuz menuju kampung coklat. Tinggal duduk manis di jok belakang si-putih bohay dan 45 menit kemudian tibalah kami berdua di tempat wisata baru, yang sedang naik daun "Kampung Coklat". Meskipun ini adalah kali pertama mengunjunginya namun ini tidak terlalu sulit untuk menemukan lokasi kampung coklat, berbekal pengetahuan saya yang cukup mumpuni dalam mengingat tempat *ceeeh ileeh sombong nyaa kaakak*. Kampung Coklat ini berlokasi di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kab. Blitar. Lokasi yang cukup mudah kan, cukup mudah juga dijangkau dari kota Blitar. Bagi kalian yang beloum tau lokasi ini, dengan kendaraan pribadi dari Kota Blitar lokasi dapat ditempuh melalui jalan kota yang menuju kearah Kademangan/Tulungagung, hingga bertemu jembatan Kademangan ambil arah kiri, lurus sampai bertemu pasar kademangan, ke arah selatan sekitar 500 meter, bertemu perempatan menuju kearah Lodoyo (Gunung Betet), kemudian berbelok kiri. Ahahah mayan ribet ya ngejelasinnya. Selanjutnya ikuti jalan mulus ala korea-nya Blitar kurang lebih 3 km lokasi bisa dicapai.  Benar-benar tidak terlalu sulit untuk mencapainya.

Bertepatan dengan hari libur, yang lebih tepatnya wikend berkepanjangan, satu kilo meter sebelum lokasi ,tampak mengular antrian parkir kendaraan, halaman rumah penduduk dikiri-kanan bahu jalan mendadak menjadi lokasi parkir jadi-jadian. Mobil-mobil dengan berbagai plat, menghiasi halaman rumah penduduk sekitar lokasi. Benar saja, Kampung coklat seperti idola baru bagi wisatawan lokal dan luar daerah. Beruntungnya kami, yang tidak perlu berjalan jauh untuk mencapai lokasi karena kami mendapat kesempatan dalam kesempitan parkir tepat di area parkir Kampung Coklat *rejeki anak soleh :D. Jangan kaget kalau keberadaan kampung cokelat berada tepat di belakang rumah seorang warga, yah seperti orang Blitar menyebutnya "mburitan" iya tepat di mburitan omah (red= belakang rumah).

Wisata yang berbasis edukasi ini, menyuguhkan sajian berbeda dari yang lain dengan membayar kocek yang tidak terlalu mahal cukup dengan Rp.5000,00- saja, kami bisa menikmati sajian yang jelas berbeda, setelah memasuki pintu masuk yang ala red carpet, kami disambut kebun cokelat yang teduh, sebenarya kami bisa melihat proses pengolahan kakao, mulai dari pembibitan, panen, penjemuran, penggilingan, grinding, memasak cokelat, menghias cokelat, hingga proses pengemasan. Berhubung sore itu suasana cukup sesak dengan banyak-nya para pengunjung jadi kami mengalah, dan harus cukup puas hanya dengan mengambil beberapa gambar, yang kebetulan batrei si hitam canon juga sudah limit,,,hhaahah.

Untuk buah tangan tidak perlu khawatir, karena setiap lokasi wisata tentunya sudah dipertimbangkan dengan disediakannya oleh-oleh yang bisa di beli untuk buah tangan.
Begitu juga dengan kampung coklat, produk olahan kampung cokelat  yang tersedia dan bisa dibeli juga beraneka-ragam, mulai coklat batangan, aneka minuman cokelat, cokelat aneka rasa, permen cokelat, kue coklat, brownis dan semua panganan yang berbasis cokelat. Bagi yang ingin mendapatkan buah tangan berupa t-shirt juga tersedia t-shirt khas Kampung Cokelat.
Dimana-mana antri kakak
dilarang memegang-meminang boleh :p

Gerai oleh-oleh T-shirt

Nah kan udah acak kadul,,udah gak rapi,brownis-brownis coklatnya

Ada Live music juga loh
Dari pengamatan yang saya lihat, memang kampung coklat mendadak naik daun, menjadi trending topic bahasan wisata lokal. Dan saya sendiripun tak ketinggalan ingin menjajalnya. Namun sangat jelas terlihat belum terlengkapi dengan sarana dan prasarana yang mumpuni. Mungkin, salah satu wisata berbasis edukasi, yang dikelola dengan swadaya masyarakat ini  masih baru berkembang dan butuh proses berbenah diri, dan semoga kedepannya Kampung Coklat yang menjadi salah satu ikon baru dari kota Blitar ini bisa terus berbenah dan berkembang menjadi salah satu objek  dan daya tarik wisata (ODTW) wisatawan Domestik maupun Mancanegara, seperti wisata-wisata cokelat di Luar negeri sana, dan imaji saya seketika meluncur ke negeri Belgia.Ya, negeri dengan ikon Mannekin Pis yang secara literature berarti anak laki-laki yang sedang urinaria atau buang air kecil ini memang dikenal sebagai salah satu negara yang memproduksi dan terkenal dengan kelezatan cokelatny, banyak wisata coklat yang dikelola dengan baik,yang menjadi incaran wisatawan mancanegara.
Wisatawan selpi dulu biar afdol :D :V

Dan,sebagai seorang pejalan dan pecinta coklat yang baik hati, ramah-tamah dan tidak sombong, harapan saya pribadi semoga Kampung Coklat menjadi salah satu produk unggulan destinasi, objek dan daya tarik wisata kuliner, edukasi, serta meningkatkan nilai pariwisata di Blitar khususnya dan di Jawa Timur pada umum-nya. Semoga mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat, agar semakin banyak masyarakat luar daerah yang tertarik untuk berkunjung di Jawa Timur, dengan demikian jumlah wisatawan terus tumbuh positif,

hayukkk ahhh,,,,terimaksih si ndut Wiga yang udah mau jadi supir pribadi sehari hahahahah lup u kamuh,,,.udah lama juga gak maen bareng.

PS: sekian dulu foto-nya adek lelah bang..!!! wkwkwkww

Salam- @anke2015



Tidak ada komentar: