Kamis, 21 Agustus 2014

Biotermal Berhati Bernama Pria

Originally created by _Foezi Citra Cuaca Elmart_ 

Dia adalah teman fb saya,,,ini adalah sebagian dari isi novelnya yang telah terbit beberapa bulan lalu 

Bismillahirrahmanirrahim...

Apa kabar kawanku semuanya? Semoga Allah melimpahkan nikmat sehatnya selalu padamu. Sekadar berbagi, semoga dapat bermanfaat. Catatan ini terinspirasi saat suhu tubuh sedang tak seimbang. Insyaallah catatan ini ada pada cerita novelku.




Biotermal berhati bernama pria
Dinginnya hatimu dapat kurasa pada setiap sikap yang kau lumuri dengan kebekuan pada setiap sel tubuhmu. Bukan karena keangkuhan menyertai perangaimu, namun ku tahu itu hanya sebatas penjagannmu dalam membentengi diri menghindariku. Pandangan kaburmu ketika melihatku adalah salah satu buktinya. Bukan karena rasa sombongmu untuk sekadar memandangku, tapi justru hal itu kau lakukan karena kau begitu menghormatiku. Kau menyadari bahwa setan tak pernah lalai untuk menggodamu melalui kelemahanmu, yaitu aku.
Biotermal berhati bernama pria
Hangatnya hatimu dapat kurasa pada setiap perkataan yang terlontar dari kolaborasi pemikiran otak bercampur kelembutanmu. Bukan karena untuk menebar pesona, namun terkadang kau pun tak bisa terus berpura-pura angkuh padaku. Sikap aslimu tertuang pada setiap juluran tanganmu untuk sedikit membantuku saat kesulitan. Meskipun hal tersebut sempat membuatku merasa istimewa dihadapanmu, namun sungguh aku tahu bahwa kau tak lebih dari menganggapku sebagai saudara seimanmu.


Biotermal berhati bernama pria
Panasnya hatimu dapat kurasa pada setiap diam yang kau tunjukkan untuk menutupi suasana hatimu. Bukan karena kau tak peduli sekitarmu, namun ku tahu kalau kau sedang menahan amarah dan nafsumu karena kesalahanku yang menggoyahkan hati dan pikiranmu. Ayat Al-Qur’an dan puasamu adalah pereda panas itu, menemanimu selalu dalam proses penjagaan sesuai anjuran Rasulmu. Sungguh, bukan karena kesalahanmu, tapi kesalahanku yang tak mengerti bagaimana Dia menciptakanmu berbeda dariku.
Biotermal berhati bernama pria
Musim semi hatimu dapat kurasa pada setiap senyum yang terkulum di bibirmu, mengiringi lantunan dzikirmu selalu. Bukan senyum padaku, tapi senyum di kala kesendirianmu, senyum yang kau beri hanya untukNya. Jangan pernah kau beri senyum itu padaku, karena itu akan membuatku begitu berbunga dan merana dalam setiap penantian untuk mengharapmu selalu. Meski ku tak tahu niat aslimu, namun aku pun hanya manusia biasa yang begitu sensitif mengenai rasa.
.........


Biotermal berhati bernama pria
Jangan pernah lelah menjalani keistiqomahanmu. Yakinilah bahwa suatu saat akan kau dapati biotermal berhati bernama wanita, yang terbaik untukmu. Dia yang halal kau pandang setiap harinya. Dia yang menjadikanmu pria istimewa satu-satunya. Dia pereda gelisahmu yang selalu menyediakan seluruh jiwa raganya. Dia yang menyenangkan hatimu selalu dengan senyumannnya. Dia yang tak sempurna namun kau anggap segalanya selainNya. Dia pelabuhan terakhir yang siap menerimamu untuk bersama menggapai RidhaNya. Dia yang dalam penantiannya selalu memperbaiki dirinya hingga siap dijemput olehmu. Dia yang ditakdirkan untukmu. Dia yang menjadikanmu semakin mencintaiNya.
Biotermal berhati bernama pria
Pernahkah mendoakan dia? Doakanlah ia, karena boleh jadi keadaanmu sekarang ini karena ia yang selalu mendoakanmu.
Jangan menilai aku yang menulis ini dengan pandangan semu, pasti tulisan ini menjadi kontroversi, namun sekali lagi aku pun masih belajar. Ingat, “Aku bukanlah apa yang aku tulis, apa yang aku katakan ataupun apa yang aku perlihatkan. Tapi aku adalah aura yang kau tafsirkan sesuai stimulus hatimu mendeskripsikan bagaimana aku.”

Catatan kecil di siang hari, ketika Allah memperingatkanku akan indahnya nikmat sehat itu.
25 Januari 2010

==================================================================

Smoga bermanfaat .


Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…
karena tiada yang tahu rencana Allah…mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan…serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya… 
“Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar bin Khattab ra.)









Tidak ada komentar: