Kamis, 24 Juli 2014

Mlipir Alus Sirah Kencong on The Road

Trip kali ini berawal ketika ,kerinduan yang mendalam terhadap suatu tempat yang sudah sejak 10 tahun silam aku mengenalnya. Iya Sirah Kencong,tempat dimana pertama kali menginjakan kaki ketika masa putih abu-abu . Dan ketika itu pula hampir setiap libur sekolah sabtu/minggu pasti kami melipir ke tempat tersembunyi itu alesan yang mendasar (gak berani main jauh-jauh ) gak punya modal ckckck,jauh dari hiruk pikuk kota Blitar yang masih sepi kala itu.. Kumpulan anak-anak ABG yang menyebut diri nya dengan sebutan "Ngelu" yang bisa diartikan geng Ngluyur.  Walaupun kami berlindung dibawah bendera extrakurikuler PA (Pecinta Alam ) sekolah kami masing-masing,namun kami tidak pernah memakai atribut organisasi untuk setiap kegilaan kami ,camping, ngluyur,atau sekedar ingin menikmati perjalanan 5 jam di jalanan berbatu antara semen sirah kentjong. Kurang kerjaan memang tapi iyaa itulah kami. Gejolak jiwa muda yang penuh keingin tahuan, penasaran ,yang ingin merasa bebas,namun kami selalu dalam koridor dan batas-batas norma ,bukan berarti bebas tanpa aturan dan melampaui norma-norma.
Dan kali ini kerinduan ini ,tidak tertahankan lagi. Dua minggu berselang sepulang nya saya dari Rinjani. Akhirnya kerinduan ini tertepiskan ceeh ileehhh *romantis nyaaaa* ipin mode on. Berharap kali ini ingin menikmati satu tempat lagi dengan kk kk tersayang dengan sahabat-sahabat tersayang ,tapi apalah daya ,master ngacir kk Anik,tidak bisa menemai dalam perjalanan kali ini,mungkin bakal absen untuk beberapa perjalanan ,dan beberapa bulan ke depan. Sertijab pun terpaksa dilakukan kali ini serah terima jabatan dari kk anik langsung di serahkan scara resmi kepada yang bersangkutan kk Iyang.


Welcome Selamat Datang


Rumah idaman jaman SD dulu ,rumah lengkap dengan tong sampah-nya :D
Perjalanan masih dimulai dari kota tinggal Malang,malam itu dengan menumpang buz yang sarat muatan, saya ,agnes, molly,dan tentunya si kk cantik Iyang memulai perjalanan nya. Tidak ada pilihan lain longwiken menjelang ramadhan  itu,buz malam satu-satu nya yang ada, kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi ,kami segera masuk dan berebut sela-sela tempat yang masih tersisa untuk kami berempat. Sempat menghawatirkan si canon yang ditenteng di bahu kiri Moly, yang berdesakan dengan penumpang lain. Dan benar saja si canon tetap selamat dalam dekapan Moly, hanya saja kabel adaptor si canon raib. Ohhh.



Awalnya cuma mau jalan berdua (juna +wulandari iyg  ) ,kemudian bertiga +Dee Rahman ,bertambah lagi jadi berempat,truz nambah lagi jadi berlima akhirnya genap berenam. Melipir alus menapaki jalur Semen-Sirah kentjong Sabtu,21 Juni dini hari 00.15 WIB (waktu Indonesia Blitar) tett,niatnya di tebengin truk rombongan si mbah Mubarok taunya,ditinggal :mad .Akhirnya kami berenam sukses olah raga malam. Hanya ingin menikmati teh persaudaraan dan sepiring nasi pecel yang tidak pernah berubah cita rasa-nya semenjak 10 tahun lalu pertama kali saya menikmatinya, racikan lembut penuh cinta seorang ibu,kami memanggilnya Bu Tiah. Thks to kk Iyang yg mau dhajak nekat,Dee yg melengkapi,Ambu korban penculikan,dan om WatasHi Satemura yg mau diracun oleh dee yg juga hari itu ternyata beliau ulang Tahun. dan Kk Anik yang tidak bisa ikut melipir alus ini.

Tidak ada komentar: