”Please stop acting like childish”
Well, pahit banget memang yang namanya patah hati,tapi just wanna tell me my real thought and I need to encourage myself.
Dari sekian banyaknya kegagalan yang terjadi dalam hidup saia, terutama
dalam hubungan personal, saia belajar bahwa “managing my expectations and
disappointment when someone/something I am committed to has a change of
heart/condition is a significant challenge”.
Kenapa saia bilang challenge?? Karena memang tidak mudah untuk melupakan
semua kenangan dan komitmen yang ada selama berhubungan dengan dia atau
apapun itu. Apalagi kalo ditambah dengan alasan yang terasa kurang
penting ketika tiba2 everything meninggalkan kita,for example gak boleh pacaran sama orang tua,hellooo,,,hari gini ??? gak ada alesan yang lebih keren apa dan pada kenyataannya sebelum menjalin hubungan dengan saia,sebelumnya him sudah menjalin hubungan yg hampir sewindu (my experiance) ,oke forget it kita tidak sedang membahas itu. Kembali ke topik patah hati saia sendiri merasa marah, kecewa bahkan sedih galau berkepanjangan dan tidak dalam tempo yang sesingkat-singkatnya karena secara tidak langsung
perubahan yang mendadak itu will make me loosing control of my own life
though it’s only for moment, loss of trust in men or anything and the
feeling of sadness coz of my dreams being shattered. Nah, ini tantangan
buat saia to let go feeling2 negative and other.
To solve this matter, I learn that problem solving is best when done
together. Kita dan setiap orang masing2 punya kebutuhan dan keinginan
masing-masing yang mungkin berbeda satu sama lain dan kalo kita memang
masih berkeinginan mempertahankan hubungan apapun bentuknya itu, the healthiest
thing to do for your relationship is to try to get your both needs met
with being open minded and compromise.
Terus tetep berusahalah untuk mengerti posisi mereka. Mencoba memposisikan
diri sebagai mereka. Lihat dari sudut pandang mereka. Just keep to
listen to your partner/circumstances about what the real reasons are for
her/his/its/their change. Try to be open the life circumstances that
have contributed to this her/his/its/their new view. Try to accommodate
any part of the old plan in a new way.
Kalo kita udah ngerti tentang kebutuhan yang diperlukan dan sepakat untuk
tetep go on with old plan in new way seperti yang saia bilang di atas
berarti kita dan semua pihak terkait mesti ready to create new plan
together yang mengakomodasikan masing2 kebutuhan demi tetep satu goal
yaitu hubungan tetep berjalan. . Tapi apabila kita udah bersedia untuk
kompromi sedangkan pihak yang lainnya tidak, berarti kita harus berbesar
hati untuk Release him/her/it/them…especially from the responsibility
of “making-up” for letting you down.
“Don’t keep running back to the one person that you need to walk away
from." Dreaming together is important but when the dream is no longer
shared, letting go of part or all of it allows to create new (and
sometimes better) dreams. If we truly love someone, then the only thing
we want for them is to be happy….even if its not with us. We never
really stop loving someone, we just learn to try to live without them.”
source: my diary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar